BREAKING

Tuesday, November 12, 2013

Indonesia Pusat Keragaman Ikan Sidat di Dunia

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat, Indonesia merupakan pusat keragaman, distribusi, dan kelimpahan ikan sidat di dunia. Permintaan ekspor dunia yang tinggi terhadap ikan sidat telah meningkatkan nilai jual ikan tersebut.

Menurut Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin, apalagi dengan adanya penurunan stok alamiah spesies ikan sidat “Anguilla japonica” di wilayah Asia Timur, membuat negara-negara di kawasan itu, termasuk Jepang, Korea, Taiwan, China, dan Hongkong, berlomba untuk mendapatkan suplai ikan sidat dari Indonesia.

“Namun, permintaan pasar ekspor yang tinggi telah memicu aktivitas penangkapan ikan sidat yang tidak terkontrol di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (12/11/2013).

Zainal menjelaskan bahwa penangkapan ikan sidat tanpa mengindahkan kelangsungan hidupnya pada masa yang akan datang akan menyebabkan kepunahan spesies tersebut. “Tidak menutup kemungkinan, dalam satu dekade mendatang ikan sidat tropis akan mengalami penurunan populasi alamiahnya,” katanya.

Rencananya, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI bekerja sama dengan Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) menyelenggarakan “International Workshop on Anguilla Eels”, bertempat di Gedung PDII LIPI, Jakarta, Rabu (13/11/2013). Topik yang diangkat adalah “From Biodiversity to and Bioecology toward Biotechnology”.

Dikatakan Zainal, workshop ini ditujukan untuk menghimpun dan mendiskusikan informasi terkini hasil-hasil penelitian ikan sidat tropis dan permasalahan teknologi budidaya ikan itu di tanah air, serta upaya pengembangannya. Hasil dari workshop diharapkan akan dapat menjadi bahan rekomendasi ilmiah kepada pemerintah dalam upaya pengelolaan sumber daya ikan sidat tropis yang berkelanjutan serta sebagai dasar pengembangan alih teknologi budidaya ikan sidat tropis yang ramah lingkungan.

“Dengan demikian, upaya budidaya ikan sidat nantinya tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, tetapi juga mampu menjaga keberlangsungan hidup sumber daya sidat tropis di habitat aslinya,” jelasnya.

Workshop dijadwalkan dibuka oleh Kepala LIPI Lukman Hakim, didampingi oleh Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin, dan Vice Chair of Intergovernment Ocean Comission in Western Pacific (IOC/WESPAC) Youn Ho Lee dari KIOST Korea.

Workshop akan menghadirkan para ahli biologi dan ekologi ikan sidat Anguilla dari kawasan Asia Timur (Korea, Taiwan) dan ASEAN (Indonesia dan Filipina). Salah satunya adalah Dr. Kyu Tae Lee, CEO NeoEnBiz Company (Korea), yang akan memaparkan tentang “BIOFLOC: A new Technology for Eel Aquaculture”. Yaitu, suatu teknologi budidaya baru yang ramah lingkungan dengan memperhatikan “water quality” dan “water treatment”


Motto""

"LIPI BARU PASTI"
PASTI = Professional, Adaptive, Scientific integrity, Teamwork, Inovative
BARU = Being Accountable, Responsible, Utilizing resources.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian