Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meresmikan kantor dan laboratorium oseanografi di kawasan Ancol, Jakarta Utara dalam rangka untuk meningkatkan kiprah para peneliti oseanografi dalam riset kelautan. Sebelumnya, gedung ini direnovasi selama hampir 3 tahun.
Acara peresmian dihadari oleh Kepala LIPI Lukman Hakim dan Kepala Pusat Penelitian Oseanografi, Zainal Arifin, Senin (24/6/2014). Gedung ini sendiri letaknya berdekatan dengan Balitbang Kementerian Perikanan dan Kelautan serta Kantor Dinas Hidro Oseanografi milik angkatan laut. Lokasinya tidak jauh dari wahana rekreasi yang ada di Ancol seperti Sea World dan Gelanggang Samudera.
Ada 3 laboratorium yang telah tersedia di gedung ini yaitu laboratorium penginderaan jauh, laboratorium genetika dan molekuler, serta laboratorium preparat basah. Gedung yang coraknya didominasi biru dan putih ini, mempunyai lima lantai yang tiap-tiap lantainya dikhususkan untuk kegiatan para peneliti di oseanografi.
Kantor ini terbuka bagi para mahasiswa atau pelajar yang tertarik untuk mempelajari bidang ilmu oseanografi. Pihak oseanografi LIPI juga memperbolehkan mahasiswa untuk magang. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI ini sudah beberapa kali penggantian nama awal berdirinya bernama Lembaga Oseanologi Nasional. Kemudian pada tahun 1986, namanya berubah menjadi Pusat Pengembangan Oseanologi hingga tahun 2001, dan akhirnya menjadi nama yang ada seperti sekarang ini.
Kepala LIPI dalam sambutannya mengatakan, fasilitas baru tersebut diharapkan memacu para peneliti untuk mengembangkan riset kelautan yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini mengingat riset kelautan di Indonesia masih ketinggalan dibanding negara lain karena masalah fasilitas dan sumber daya manusia.
“Kita sekarang mesti bersyukur ada laboratorium baru, tahun depan ditingkatkan lagi, ini adalah investasi besar bangsa Indonesia,” tandas Lukman.
Menurutnya, LIPI masih perlu melakukan pembaruan fasilitas dan peralatan riset selain penambahan fasilitas baru tersebut. “Riset Indonesia sudah ketinggalan, hampir tidak ada investasi baru sejak 1982, padahal riset butuh peralatan yang memadai,” jelasnya.
Di lain hal, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Prof. Dr. Iskandar Zulkarnaen menambahkan, keberadaan tiga laboratorium anyar yang baru saja diresmikan sangat penting dalam memberikan nilai tambah sumber daya hayati laut. “Saya berharap dengan laboratorium baru disertai aplikasi teknologi remote sensing, kita dapat memprediksi adanya perubahan-perubahan ekosistem pantai dan laut dengan cakupan yang sangat luas,” ungkapnya.
Sementara dari aspek riset, lanjutnya, pihaknya akan membentuk kelompok-kelompok penelitian yang merupakan gabungan peneliti dengan berbagai disiplin ilmu, sehingga dapat memberikan solusi bagi permasalahan kelautan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.
Sumber : www.lipi.go.id , www.detik.com
assalamualaikum bapak/ibu
ReplyDeletesaya dari ilmu kelautan UNPAD mau mengajukan PKL di puslit oseanografi bidang kajian kimia bahan hayati laut ... mohon saran dan bimbingannya ya pak/bu
terima kasih ...