BREAKING

Monday, April 7, 2014

Peresmian Gedung Sekretariat Asia Pacific Centre For Ecohydrology (APCE ) UNESCO Category II Centre

APCE dirintis sejak lama dan  melibatkan para peneliti dan para pengambil keputusan di LIPI. Perjalanannya cukup panjang,  dan kami  memiliki tim tangguh yang berjuang tanpa kenal lelah sampai APCE disetujui untuk didirikan di Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2009 dalam Sidang Umum UNESCO di Paris. Para penggagas berdirinya APCE perlu mendapat  penghargaan yang tinggi diantaranya Prof. Jan Sopaheluwakan, Prof. Peter Hehanussa (alm), Prof. Gadis Sri Haryani dan Prof. Hery Harjono. Perjuangan itu bukan hanya melibatkan para Pimpinan LIPI, tetapi juga dukungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI untuk UNESCO di Paris khususnya Prof. Aman Wirakartakusumah.

Sebagai pemicu lahirnya APCE adalah dari konferensi “World Water Resources at the Beginning of the 21th Century” di Paris pada tahun 1998, yang diprakarsai oleh IHP-UNESCO dengan tema “Water: A Looming Crisis?”, yang mengerucut pada kesepakatan bahwa “dunia menghadapi krisis air” . Pada saat itu di LIPI, sudah dibentuk Panitia Nasional Program Hidrologi. Kini  panitia tersebut  menjadi Panitia Nasional “International  Hydrological Programme” (IHP) UNESCO dan menjadi tanggung jawab Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK). Anggota IHP  dari beberapa Kementerian dan Lembaga terkait dan ditentukan berdasarkan kepakaran dan keterkaitan dengan kebijakan di bidang sumberdaya air. Keanggotaan dari LIPI adalah dari Puslit Limnologi, Puslit Geoteknologi, Puslit Fisika, dan Puslit Kimia.

Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 2000 Indonesia ditunjuk menjadi salah satu anggota Scientific Advisory Committee UNESCO yang berkedudukan di Italia, dan pada tahun 2001 Indonesia telah melakukan lokakarya pertama Ekohidrologi untuk wilayah Asia Pasifik yang disusul pertemuan kedua dan ketiga pada tahun 2003 dan 2005. Pada tahun 2003 atas iniatifDelegasi Indonesia pada sidang“Regional Steering Committee for (RSC) Southeast Asia and the Pacific UNESCO-IHP   di Sigatoka Fiji, 30 Oktober 2003 diadopsisebagai Resolution of UNESCO-IHP RSC-XI-2.  Pada akhirnya Sidang Umum UNESCO di Paris, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2009, memutuskan APCE disetujui untuk didirikan di Indonesia.  

APCE adalah merupakan salah satu ”Category II Centre” of UNESCO untuk kawasan Asia Pasifik.  Sebagai pusat katagori II, pembiayaan adalah sepenuhnya berasal dari negara pengusul. Sebagai bagian dari UNESCO, APCE mendapat dukungan untuk memperoleh pendanaan dari UNESCO atau lembega internasional lainnya. Untuk APCE, pembiayaan negara melalui LIPI dan sebagai penanggung-jawab adalah Deputi IPK. Keanggotaan dalam IHP, APCE dan IOC (Intergovernmental Oceanographic Commission) UNESCO, dimana Kedeputian IPK sebagai focal point adalah merupakan aktualisasi dari visi dan misi LIPI untuk ikut berperan dalam kancah internasional.  

APCE   memiliki  tiga dari 5 anggota Governing Board dari kawasan Asia Pasifik, yang berkompeten dalam bidang ekohidrologi. Ketiganya berasal dari Australia, Jepang dan Korea Selatan, Indonesia, serta satu anggota yang mewakili Direktur Jenderal UNESCO.   Adapun strutur organisasi APCE adalah sebagai berikut :

Executive Director         : Prof. Dr. Hery Harjono
Executive Secretary         : Dr. Ignasius D.A. Sutapa, MSc
Director for Research Program     : Prof. Dr. Hidayat Pawitan
Director for Information System : Prof. Dr. Robert Delinom
Director for Public Awareness      : Dr. Munasri
Director for Training and Workshop : M. Fakhrudin Msi.

Beberapa hal penting yang telah dilakukan oleh APCE.  APCE bersama dengan Komite Nasional IHP pada saat ini juga telah ikut secara aktif dalam pembahasan tentang Draft Strategic Plan of The Eight Phase of IHP (IHP-VIII, 2014–2021), dan pertemuan tahunan dari Regional Steering Committee (RSC) of IHP kawasan Asia Pasifik. Perlu diketahui bahwa pada tahun 2014 nanti Indonesia direncanakan menjadi tuan rumah untuk kegiatan tahunan tersebut. Dalam hal ini Bersama Puslit Limnologi, APCE akan menjadi penyelenggara. Selain itu pada tahun 2016, Indonesia, atas prakasa LIPI dan IHP, telah mengajukan untuk dapat dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Danau Internasional. Puslit Limnologi dan APCE akan menjadi tulang punggung penyelenggaraan konferensi tersebut. 

Pada tahun 2014 ini APCE bekerja sama dengan KNIU dan UNESCO Jakarta, akan melaksanakan beberapa kegiatan yang pembiayaannya berasal dari danaFund in Trust, antara lain Ecohydrology Exchange Programme,  Ecohydrology Demosite: “Water quality and sediment control of the cascade reservoirs along Citarum River Basin using ecohydrology concept”  dan SWITCH-in-Asia Demosite: Ecological and eco-hydrological solutions for sustainable management of Citarum river oxbows, Indonesia. Selain itu APCE  bersama pusat katagori II, ICHARM Jepang, telah menyeleggarakan training Integrated Flood Analysis System pada awal tahun 2013 di Jakarta.

Diharapkan APCE untuk senantiasa berada di garda depan dalam memperdalam, mempertajam dan mengembangkan konsep pengelolaan air berbasis ekohidrologi yang pada gilirannya harus bermanfaat bagi masyarakat dan kehidupan di sekitarnya. 


Sumber : Sekretariat APCE UNESCO Category II Centre 


Motto""

"LIPI BARU PASTI"
PASTI = Professional, Adaptive, Scientific integrity, Teamwork, Inovative
BARU = Being Accountable, Responsible, Utilizing resources.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian